Rabu, 10 Februari 2010

Anak Ayah

"ayah seorang petapa.di gua tersunyi ia pernah bernyanyi di lain usia,ayah seorang satria.Berpedang panjang.Mengalahkan puluhan orang dalam sekali tebang."
"kata ibu ,ayah telah memutuskan bunuh diri di suatu rembang."
ayah merasuki tubuh seekor anjing milik pemburu itu.Aku membuka jendela.Aku sering melihat anjing itu.ia menatap dengan mata yang lembab.Pemburu itu terus mengejar lembah dan gua dalam hutan itu."
kini ayah seekor naga merah pada lukisan di dinding kamar ibu.Kini ayah layang-layang yang bergoyang-goyang dilangit lapang.Kini aku berusaha mencarinya di rumah ibu : pada doa-doa yang diucapkan ke telingaku menjelang larut."
"di suatu petang,di suatu perang yang lain.Aku hidup dalam kematian ayah.ibu telah lama mati dalam pikiranku.Dulu ibu sering membisikkan sesuatu ke telingaku.Seperti salak anjing pemburu itu.ia sering meninggalkanku sendirian di depan .Di lemari baju yang terbuka lebar.Di dasar belanga yang mendidih aroma lada dan pala,serai,ruku-ruku,gardamungu,segala bumbu kehidupan.Wasalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar